Ina
Nih maap sebelumnya dah weekend, tapi baru cerita kejadian hari senin yg lalu.




Hari Senin yang lalu, Ina sengaja minta ijin sama si Boss untuk tidak masuk ke kantor. Pada hari itu, Ina mendampingi suami untuk menghadap ke Badan Peradilan Umum yg ada di Kuningan dalam rangka mengajukan usulan penempatan untuk tugas suami nanti. Maksudnya biar gag dikasih t4 yg jauh2 dan deket dg Kantor Ina nanti *Ina juga ikutan pindah ke t4 baru sesuai penempatan suami*. Mangkanya kita request kota t4 pindah suami yg ada kantornya Ina juga, alhamdulillah kantor wilayah Departemen t4 Ina bekerja juga mencakup seluruh wilayah Indonesia, jadi kan banyak pilihan tuh. Itu sih request kita … Kalo gag dikabulkan ya kebangetan hehe.. masak siih seumur hidup kita dilalui dengan jarak yg memisahkan kita. Kami rindu untuk berkumpul seperti layaknya rumah tangga pada umumnya… tidakkah kau mendengar pinta kami … welleh :).
Oia hr itu, kita janjian ma temen2 seprofesi suami juga. Kami berlima, yaitu Ina, suami, Mas Adit dan Mbak Yesi yang sama2 Cakim (calon hakim) sekaligus sepasang pengantin baru dan mbak Melia yg seorang diri *suaminya tidak bisa ikut hadir karena kesibukan kerjanya di Yogya*. Btw, Mbak Melia dibela2in datang jauh2 dr Yogya naik pesawat langsung pulang pergi, hanya untuk ngumpulin permohonan ini lhoh… Smoga gag sia-sia dan permohonannya untuk di tempatkan di Bali dikabulkan. Sebab wilayah tugas suami terjauh hanya di Jawa Timur. Kasian kan kalo hanya ingin ketemu saja menghabiskan transport yg banyak.
Lain lagi dengan nasib Mas Adit dan istrinya, sama2 cakim so mereka minta ditugaskan di Kantor Pengadilan negri yg berdekatan. Oia, selaen janjian ma mereka, ternyata kita bertemu juga dg cakim yg lain, mbak Ica dan Mbak Aurora. Beda dg kami yg sudah penuh persiapan dg membawa berkas secara tertulis, mereka berdua hanya membawa peta hihi.. Maksudnya nanti tinggal request daerah mana tinggal tunjuk ajah di peta. Yah, yang penting sudah berusaha, sekarang tinggal berdoa. Semoga ditempatkan di daerah yang nyaman, kondusif, bukan daerah konflik, dan islami. Tidak saja daerah tempat tinggal kami, tetapi juga kantor tempat kami bekerja nanti. Khususnya buat Ina, semoga Ina bisa sekolah lagi dg beasiswa dari kantor. Oia, semoga tempatnya bagus untuk sekolah Nabila. Amiin
Yah begitulah, seorang hakim memang mobilitasnya tinggi *3-4 tahun sekali pindah ke daerah seluruh wilayah Indonesia*. Jadi keluarga harus siap mendukung dan memahami akan hal ini, seperti penjelasan yang disampaikan salah satu pejabat Peradilan Umum yg kami temui kemaren. Beliau juga berpesan, hati2 dan waspada kalo ada pihak2 yang tidak bertanggung jawab bersedia membantu akan penempatan kami dengan meminta sejumlah uang. Oke deh Bu/Pak … :). Oia, beliau titip salam juga untuk Big Boss kantornya Ina. Disampaikan gag ya… Big Boss lho, bukan Boss. Gag level deh keknya hihi...
0 Responses

Post a Comment