Ah masa siih …
12 oktober 1982 – 12 oktober 2010 = 28 = tuwiiiiiiiirrrrr …
Memang wajah bisa mengelabui wohehe .. tapi buntut di belakang ada 2 sebagai bukti nyata bahwa waktu terus berjalan. Syukurku tak henti pada yang kuasa, Allah SWT yang maha segalanya hingga membuat semua ini mungkin terjadi. Kepada ibu yg telah lelah merawat, mengasuh semenjak dari dalam rahim hingga kini dan waktu nanti yang kasih sayangnya tak tertandingi dan tak mungkin terbalasi. Kepada bapak tercinta almarhum yang mendidik, mengasihi dan menjadi inspirasi semoga Allah memberikan tempat yang indah untuknya.
Subhanalloh, kalo mo bilang diriku ini terlalu PD biar saja. Yang jelas sepertinya aku masih merasa 22 qiqiqi. Mungkin ini hanya perasaanku saja. Tapi biarlah. Kumaknai ini sebagai tanda rasa syukur padaNya. Smg dengan semangat dan jiwa muda yang kurasakan, semakin tinggi semangat tuk beribadah padaNya. Tak hanya sekedar niat. Uuuh astaghfirullah, ku terlalu banyak azzam tanpa tindakan. Sungguh ter-la-lu …
Beberapa hari ini ku merasa istimewa, special, senyum merekah, jiwa tertawa indah, wajah memerah *kepanasan hehe..*. lebay bangets yaa. Ku tahu tak ada perayaan karena memang tak patut dirayakan. Bahkan musti diprihatinkan, bahwa jatah usiaku di dunia makin berkurang. Hanya saja, ku tahu Allah sayang padaku, dan kalau saja aku bisa berbuat lebih untukNya, Allah passsti makin sayaaaaaaaaaaang padaku. Allah, ijinkan aku ya Allah …
Allah betapapun ku bersyukur padaMu, tak ada setitik pun dibanding segala nikmat yang kau karuniakan padaku. Allah senantiasa memberikan kado istimewa di hari-hari ku. Tak hanya hari-hari ulang tahunku. Namun yang sungguh tak terlupakan adalah saat
12 oktober 2004
Itulah kado terindah. Sebuah mitsaqon ghalidha. Kado yang tak main-main. Sepaket kado yang membuat hari-hari setelahnya semakiiiin berwarna, subhanalloh. .
“ Jadi gimana nih, saya panggil umican aja ya? Umi Cantiiq hehe :D”, kalimat yang tak panjang, tapi membuat melayang. Dalam hati kutersipu-sipu, malu ... tapi suka juga, banget. Tapi, rem hati ini terlalu pakem, sebelum sampai langit ke tujuh, kuliukkan kembali menuju ke bumi. Dan gengsi pun yang berbicara” mmm … kok ummi siih, kan masih belum jadi emak2 wkwkwk, kita ber-kakak-adik saja ya …?”. Dan akhirnya resmilah kita ber-kakak dan adik woahaha…
Well, itu sepenggal cerita lalu :D. Based on true story tapi agak diheperbolakan haghaghag …
Sekarang, tiba pada tahap selanjutnya. Ucapan terimakasih kepada suami tercinta ihiiir. Saksi hidupku tentang segala baik burukku semenjak 12 oktober 2004. My love … zauji tercuintah, untuk segala kekhilafan, kesalahan, kekeliruan, kealpaan, baik sengaja atau tidak, ridlokan dan ikhlaskan yaaa. Dan untuk segala pengorbanan, suka dan duka selama ini, semoga semakin mengukuhkan cinta kita menuju cinta yang tertinggi lagi haqiqi, yaitu cinta kepada Sang Rabbul Izzati. Terimakasih untuk semuanya my dear. Semoga kita makin kompak dalam mendidik dan membesarkan buah hati kita, kakak Nabila yang kini 5 tahun dan adek Muaiqly yang 5 bulan. Gandeng tanganku kini hingga nanti hingga ajal menjelang. Semoga kita dipertemukanNya nanti di jannahNya..
Abiii, im so glad i married you, kulo bingah saged bersatu padu denganmu :D …. Love love love …
Yang tersebut di atas adalah note yg saya publish di FB tepat 12 okt 2010 hehe ...