Kayaknya udah seriiiing bgt tema ini dibahas, dikupas dalam ceramah or kajian2. But, terinspirasi dari kuliah subuh di TVRI tadi pagi, saya ingin menuliskan hal2 yang disampaikan oleh Prof. Nazaruddin Umar yg membahasa isra' mi'raj secara detil dan dg hikmah2 yang ternyata sungguh luar biasa yang belum disebutkan secara lebih khusus oleh kajian2 or ceramah2 lainnya.
Selain itu, saya mulai sekarang - insyaallah -, ingin mencoba menuliskan setiap kajian agama yg diperoleh tiap hari. Baik kajian agama dari TV or live dari Kualasimpang City woehehe. semoga niatan saya yang berpedoman pada "Ikatlah ilmumu dengan penamu" ini dapat terealisasi dengan baiiik, amiiin. Sungguh karena sebenarnya, setiap hari ada ilmu agama yang tersampaikan oleh kita. Coba kita tengok acara TV di pagi hari. Ada banyak pilihan, dari Mamah Dede' yang lebih khusus membahasa ttg persoalan rumah tangga di indosiar, Ummi Qurratu A'yun di MNCTV, Ustadz Nur Maulana di TransTV, tak ketinggala CNTV dan TVRI juga. Terlepas dari kelebihan & kekurangan ustadz/ah tersebut berikut kemasan programnya, saya sebagai hamba Allah yang tak berilmu merasa ada hal2 yg bisa diambil dr acara tersebut, baik dari segi materi, cara penyampaian, metode da'wah mereka, ciri2 khas mereka dll masih banyak lagi.
Oke dilanjood sesuai dg tema di atas. Jadi ada beberapa point sehubungan dengan isra' mi'raj. Beberapa yang saya ingat saya akan tulis di bawah ini *maklum, namanya emak2, menyimak kuliah subuh sambil repot dg kesibukan rumah dan anak2 di pagi hari* :
Perjalanan Isra' Mi'raj yang terdapat pada Al Isra' sbb :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي
بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
- Ayat ini di awali dg kata سُبْحَانَ الَّذِي, menandakan kalimat tasbih yang digunakan untuk mengungkapkan perkara yang besar dan sangat penting, hebat & luar biasanya perjalanan tersebut. Sekaligus mengartikan bahwa perjalanan tersebut benar2 terjadi, tidak hanya sekedar mimpi rosul, tapi merupakan kejadian yang mengikutsertakan ruh dan jasad Nabi.
- أَسْرَى, berarti Allah SWT yang mengangkat Nabi Muhammad untuk melakukan perjalanan tersebut. Bukan atas kehendak Nabi. Bahwasanya perjalanan tersebut terjadi setelah peristiwa duka yang dialami oleh Nabi secara beruntun yaitu tak lama setelah pemboikotan scr konomi sosial terhenti, paman Nabi meninggal dan tak lama istri tercinta Nabi juga wafat, sehingga disebut sbg Amul Huzun /Tahun kesedihan. Benar-benar satu ujian dari Allah kepada Rasulullah saw. Hal ini membuat Rasulullah saw sangat sedih. Sebab istrinya itu merupakan satu-satunya orang yang selalu mendampinginya dan membantunya. Beliau telah mengorbankan harta bendanya serta seluruh kekayaannya dalam membela Rasulullah saw. Di samping itu beliau sangat membantu Rasulullah saw dalam menyebarkan risalahnya terutama kepada kaum wanita.
- بِعَبْدِهِ , disini menggunakan kata bi , berarti menunjukkan tingkat kedekatan Allah kepada hambanya. Dan bukan dikatakan bi Muhammad, berarti peristiwa ini bisa dialami oleh hamba Allah yang lain, dalam artian shalatnya seorang hamba *shalat sbg point utama dr isra' mi'raj* itu apabila benar2 dilakukan dg khusyu' bisa memberikan effek mi'raj kepada manusia. Selain itu ma'na hamba dalam kata عَبْدِهِ menandakan ungkapan tentang berkumpulnya ruh dan jasad. Jadi bukan hanya sekedar mimpi.
- لَيْلا, peristiwa ini terjadi pada malam hari. Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadits, yang mengungkapkan ketika kejadian tersebut berlangsung, ada sebuah kafilah/rombongan yang sedang berjalan melihat seberkas sinar yang melintas di langit. Selain itu, "malam" merupakan waktu yang tepat dalam melakukan ibadah. Rasakan nikmatnya qiyamul lail yang makin memberikan nuansa kekhusyuan & ketaqarruban kepada illahi.
- مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَاperjalanan ini dari masjidil haram ke masjidil aqsa di palestina. Pada jaman dahulu masjidil Aqsa belum berbentuk masjid yang ada kubahnya, melainkan hanya sebuah batu. Sehingga pada saat ini terkenal dengan batu gantung. Padahal bukan berarti batu itu menggantung, tapi memang batu tersebut ada rongga di tengahnya, sehingga tampak seperti menggantung. Kemudian kata الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا , Yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami merupakan dalil atas kelebihan berkah. Allah memberkahi sekelilingnya dengan berkah duniawi dan keagamaan. Berkah duniawi dengan suburnya tanah sekitarnya, tanah yang penuh dengan taman dan kebun yang menghasilkan berbagai buah-buahan. Ini merupakan karunia yang dapat dinikmati oleh mukmin maupun kafir. Kita bisa lihat hingga saat ini negara saudi arabia yang dilimpahi dg minyak. Dan apabila dengan perkembangan zaman sumber daya minyak sudah beralih dengan sumber daya matahari/solar. Arab saudi pun tetap menjadi negara kaya, karena cuaca negara arab saudi yang terik dengan matahari dan hanya sesekali ada hujan sepanjang tahun.
- انه هوالسميع البصيرAda juga yang memahaminya sebagai bahwa allah SWT telah menganugerahkan kepada nabi muhammad SAW daya lihat dan daya dengar yang sangat sempurna sehingga daya selan beliau sama sekali tidak berarti jika dibandingkan dengan daya dengar dan daya lihat beliau itu. Maka ayat ini mengunakan kata sami’ dan bashir yakni yang biasa di gunakan untuk allah SWT. Manusia mmg diciptakan paling sempurna dg makhluk lain, bahkan malaikat sekalipun. Sehingga ketika malaikat jibril mengantar nabi ke langit pun tidak sampai naik ke atas, dikarenakan daya kemampuan malaikat terbatas.
Sebenarnya ada hikmah & taujih lainnya lagi. Tapi untuk sementara ini dulu ajah hehe ... Semoga bermanfaat ...