Ina
Woehehe .. tahu ga sih, mrepet itu apa? mrepet adalah adalah marah - marah. Mrepet adalah bahasa marah yg digunakan oleh org aceh, medan dan sekitarnya. Kenapa saya bahas masalah mrepet? siapa yg merepet. Sebenernya ga ada kok. Cuman ya kayaknya banyak yang jengkel di kantor hari ini. Bukan karena timnas kalah siih, ini soal lain. Tapi ternyata ada hubungannya lho prestasi timnas bola suatu negara dg kinerja warga negaranya. Suatu research menghasilkan bahwa ketika negara eropa memenangkan turnamen sepakbola, ternyata ngeffek bangets dengan tingkah laku dan aktivitas para pegawai yang cerah ceria, suka menebar senyum dan kebaikan yang pada akhirnya birokrasi pun berjalan lancar, efisien, cepat dan tidak bertele-tele. Karena hawa kegembiraan akan prestasi timnasnya membuat semuanya bersuka cita dan berusaha untuk membuat segala hal dengan mudah. Kalo bisa mudah kenapa harus dipersulit kan hehe...
Hyaa .. balik lagi ke masalah mrepet. Tapi kejadian hari ini ga ada hubungannya ma timnas deh kayaknya. Semoga saya bisa mengambil hikmah dari kejadian hari ini. Jadi tadi ada rapat di dua tempat yang berbeda dengan dihadiri orang2 yang berbeda pula, yaitu rapat pegawai dan rapat judges. Nah berhubung saya pegawe biasa, yah saya ngikutin yang itu. Menurut bocoran su misua tercuintah sih rapat mereka berjalan lancar. Sedangkan rapat kami, sedikit agak berkerikil a.k.a kurang mulus. Jadi rapat2 tersebut diadakan sehubungan dengan turunnya uang tunjangan yg suka dirapel 2 mpe 3 bulan sekali. Alhamdulillah turun juga, dan seperti biasa dipotong tuk para tenaga kontrak, bagi2 bahagia. Nah ternyata ada salah seorang yang ga setuju dengan jumlahnya yg seperti biasa, minta dikurangin karena kinerja anak kontrak yang kata bersangkutan ga bagus. Dan terjadilah adu argumen yang akhirnya tetap tidak mengubah pendirian si bapak ini. Aturan quorum rapat dan asas kasih sayang tuk teman2 tenaga kontrak tidak dipedulikan. Blio berpendapat bahwa daripada dia memberi sejumlah uang yang akhirnya dia banyak berkeluh kesah di belakang seperti teman2 yang lainnya *itu suudzon nya dia, wallahua'lam* mendingan blio kasih uang seikhlasnya. Blio merasa sudah melaksankan kewajibannya dg baik, maka haknya dia untuk bisa menerima uang tunjangan secara penuh. Akhirnya teman2 lain dan pimpinan mempersilakan. Sayangnya dalam adu argmentasi mereka, ada beberapa kata yang sebenarnya tidak bertendensi apapun *mungkin.. saya suh husnudzon* tapi ternyata menyinggung pihak-pihak yang lain. Dan sayangnya ketersinggungan tersebut diperuncing di luar forum. Sedih juga, hal ini bukan 1 atau 2 kali terjadi di lingkungan ini hiks..
Saya jadi membandingkan dengan lingkungan di tempat pengajian, dimana banyak dari mereka yang hidup sederhana tapi berusaha berinfak semampunya tanpa sepengetahuan yang lain. Ketawadhuan dan kesungguhan mereka untuk beramal jama'i. Kerendah hatian mereka untuk selalu menjaga silaturahim dengan sesama. Bahkan pada suatu perhelatan besar beberapa waktu lalu, sang pimpinan berujar bahwa tak ada kata lelah untuk da'wah karena semua itu adalah ibadah, namun beliau memberikan kesempatan kepada generasi2 baru untuk mengambil peluang duduk di kepemimpinan dan mendukung mereka. Subhanalloh ...
Hikmah dari cerita ini :
  1. Semoga Allah selalu memberikan rahman rahimnya kepda kita agar kita senantiasa diberikan keikhlasan dan ketulusan akan hobby berinfaq, sodaqoh, zakat. Karena salah dua keajaiban sedekah adalah dapat menolak bala' dan dapat mengabulkan pengharapan2 kita bi idznillah.
  2. Mulutmu adalah harimaumu.           عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ [رواه البخاري ومسلم]                  Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)
  3. Semoga kita selalu terjaga dari hal2 yang buruk. Selalu dikelilingi oleh bau harum orang2 soleh. 
  4. Semoga slalu bisa menjaga keikhlasan dalam bekerja dan meniatkannya sbg ibadah.
  5. Semoga fikiran kita selalu bisa positif a.k.a husnudzon
  6. Amiiin ...


Ina
Ulama mengajarkan berbagai kebajikan di hari asyura diantaranya adalah:

1. Melapangkan nafkah utk anak dan istri=>> fadhilahnya, Allah akan melapangkan org tsb sepanjang tahun itu.
Sunnah membelanjakan hadiah untuk istri dan keluarga di hari asyura, dan para sahabat menjadikan puasa untuk anak-anak mereka yg masih bocah pula, diriwayatkan dalam beberapa hadits pada SHAHIH MUSLIM bahwa sahabat mengumpulkan anak-anak bocah mereka di masjid dan membuatkan mainan mainan untuk mereka, bila mereka menangis karena lapar maka mainan itu diberikan pada mereka untuk melupakan lapar dan hausnya. (SHAHIH MUSLIM).

2. memuliakan fakir miskin.==> fadhilahnya, Allah akan melapangkan alam kuburnya.

3. menahan marah==>fadhilahnya, Allah akan memasukkan ke dalam golongan yg ridha dan diridhai-Nya

4. menunjukkan jalan kebenaran kpd orang-orang tersesat (kalau diskusi dalam Group KTB ini termasuk juga apa gak ya? Hehe..) ==> fadhilahnye, Allah akan menyinarkan cahaya iman dlm hatinya...

5. Mengusap kepala anak yatim.==> fadhilahe inggih meniko Allah badhe maringi kebecikan ing dalemipun suwargo ing kabeh-kabeh rambut ingkang diusapaken (Allah akan menganugerahkan kebaikan di surga atas tiap-tiap rambut yg diusapnya.)

" lindungilah dan sayangilah mereka (anak yatim ) karena jika kamu melindugi dan menyayangi mereka berarti kamu menyayangiku, dan jika kamu menyakiti mereka ( anak yatim ) berarti kamu juga menyakitiku"
diriwayatkan bahwa Rasul saw menyayangi anak2 yatim, dan lebih menyayangi mereka pd hari 10 muharram (Asyura).

6. bersedekah==> fadhilahnya, Allah akan menjauhkan dari siksa neraka sejauh jarak seekor gagak yang terbang tanpa berhenti, dari kecil sehingga ia mati.

Menjamu serta bersedekah pd 10 muharram bukan hanya pd anak yatim tapi keluarga, anak, istri, suami dan orang orang terdekat, karena itu sunnah beliau saw dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh. (FAIDHUL QADIR juz 6 hal 235-236).
Diriwayatkan pula bahwa sayyidina Umar ra menjamu tamu dengan jamuan khusus, pada malam 10 muharram (MUSNAD IMAM TABRANI/ TAFSIR IBN KATSIR Juz 3 hal 244)

7. memelihara kehormatan diri==> fadhilahnya, Allah akan mengaruniakan hidup yg senantiasa diterangi cahaya keimanan

8. mandi sunnah==> fadhilahnya, tidak diuji dengan sakit berat pada tahun itu.

9. bercelak==> fadhilahnya, tidak akan sakit mata pd tahun itu.

10. membaca surat Al-ikhlas 1000 kali==> fadhilahnya, Allah akan memandangnya di akhirat dgn pandangan kasih

11. memperbanyak sholat 4 rakaat==> fadhilahnya, Allah akan menghapus dosa2nya.

12. perbanyak baca hasbunallah wani'mal wakil ni'mal mawla wa ni'man nashir==> fadhilahnya, insya Allah tdk akan mati di tahun itu.

13. menjamu org yg berbuka puasa==> fadhilahnya, diberi pahala seperti memberi sekalian org islam berbuka puasa.

14. berpuasa=> fadhilahnya, diberi pahala seribu kali haji, seribu kali umrah, seribu kali syahid, dan diharamkan dari neraka.

Apabila memang amal dan fadhilah tsb tidak mempunyai dasar yg kuat (kecuali berpuasa) sebagian besar ulama menganjurkan, sbg bagian dari fadhailul a'mal . penambah keutamaan beribadah.
Maka, terlepas dari kontroversi mengenai kekuatan hukumnya, pengamalan anjuran2 tersebut dikembalikan pada ketetapan hati pembaca semuanya.


Asyura berasal dari kata ‘asyara, artinya bilangan sepuluh. Secara istilah Puasa ‘Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriyah. Untuk tahun 1431 H maka hari ‘Asyura bertepatan dengan 27 Desember 2009 M, yang artinya tinggal beberapa hari lagi.

Sahabat Rasulullah Saw. Abdullah bin Abas ra. meriwayatkan:

Aku tidak pernah mendapati Rasulullah SAW menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadhan. (HR Muslim)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah ra., Rasulullah Saw. bersabda:

Puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu. (HR Abu Daud)

Menurut Imam Nawawi rahimahullah, dua amalan yang dasar hukumnya kuat yaitu:

1. Puasa 'Asyura dan Tasu'a

2. Meluaskan belanja

Selain dua amalan di atas, dasar hukumnya lemah. Kecuali bersedekah, karena menurut mazhab Maliki hukumnya sunnah. Wallahua'lam.

 

Doa Pada Hari 'Asyura

Mari manfaatkan momen hari 'Asyura, hari yang penuh keutamaan dan kemuliaan dengan memanjatkan doa.

حَسْبُنَااللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

سُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَالْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَاوَزِنَةَالْعَرْشِ

لاَمَلْجَأَ وَلاَمَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ اِلاَّ اِلَيْهِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَالشَّفْعِ وَالْوِتْرِ

وَعَدَدَكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَانَسْأَلُكَ السَّلاَمَةَبِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِاللَّهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ

وَهُوَحَسْبُنَ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 

"Hasbunallahu wani'mal wakiilu ni'mal maulaa wani'man nashiiru

Subhanallahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal 'arsyi

Laa malja-a walaa manja-a minallahi illa ilaihi subhaanallahi 'adadasy syaf'ir wal witri

Wa 'adada kalimaatillahittaammaati kulliha nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimina

Walaa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiimi

Wa huwa hasbuna wa ni'mal wakiilu ni'mal maulaa wa ni'man nashiiru

Wa shallalahu 'alaa sayyidina muhammadin wa 'alaa aalihi washahbihii wasallam"

Artinya:

"Cukuplah Allah menjadi sandaran kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya. Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, kami memohon keselamatan dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Paling Penyayang diantara semua yang penyayang. Dan tiada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan Dialah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, teriring keluarga dan sahabat beliau."

 

Keterangan:

Doa di atas silahkan dibaca pada hari 'asyura, namun untuk dibaca di hari-hari biasa pun tidak masalah karena lafadznya yang umum.

dr berbagai sumber
Ina
Ah masa siih …
12 oktober 1982 – 12 oktober 2010 = 28 = tuwiiiiiiiirrrrr …
Memang wajah  bisa mengelabui wohehe .. tapi buntut di belakang ada 2 sebagai bukti nyata bahwa waktu terus berjalan. Syukurku tak henti pada yang kuasa, Allah SWT yang maha segalanya hingga membuat semua ini mungkin terjadi. Kepada ibu yg telah lelah merawat, mengasuh semenjak dari dalam rahim hingga kini dan waktu nanti yang kasih sayangnya tak tertandingi dan tak mungkin terbalasi. Kepada bapak tercinta almarhum yang mendidik, mengasihi dan menjadi inspirasi semoga Allah memberikan tempat yang indah untuknya.
Subhanalloh, kalo mo bilang diriku ini terlalu PD biar saja. Yang jelas sepertinya aku masih merasa 22 qiqiqi. Mungkin ini hanya perasaanku saja. Tapi biarlah. Kumaknai ini sebagai tanda rasa syukur padaNya. Smg dengan semangat dan jiwa muda yang kurasakan, semakin tinggi semangat tuk beribadah padaNya. Tak hanya sekedar niat. Uuuh astaghfirullah, ku terlalu banyak azzam tanpa tindakan.  Sungguh ter-la-lu …
Beberapa hari ini ku merasa istimewa, special, senyum merekah, jiwa tertawa indah, wajah memerah *kepanasan hehe..*. lebay bangets yaa. Ku tahu tak ada perayaan karena memang tak patut dirayakan. Bahkan musti diprihatinkan, bahwa jatah usiaku di dunia makin berkurang. Hanya saja, ku tahu Allah sayang padaku, dan kalau saja aku bisa berbuat lebih untukNya, Allah passsti makin sayaaaaaaaaaaang padaku. Allah, ijinkan aku ya Allah …
Allah betapapun ku bersyukur padaMu, tak ada setitik pun dibanding segala nikmat yang kau karuniakan padaku. Allah senantiasa memberikan kado istimewa di hari-hari ku. Tak hanya hari-hari ulang tahunku. Namun yang sungguh tak terlupakan adalah saat

12 oktober 2004

Itulah kado terindah. Sebuah mitsaqon ghalidha. Kado yang tak main-main. Sepaket kado yang membuat hari-hari setelahnya semakiiiin berwarna, subhanalloh. .

“ Jadi gimana nih, saya panggil umican aja ya? Umi Cantiiq hehe :D”, kalimat yang tak panjang, tapi membuat melayang. Dalam hati kutersipu-sipu, malu ... tapi suka juga, banget. Tapi, rem hati ini terlalu pakem, sebelum sampai langit ke tujuh, kuliukkan kembali menuju ke bumi. Dan gengsi pun yang berbicara” mmm … kok ummi siih, kan masih belum jadi emak2 wkwkwk, kita ber-kakak-adik saja ya …?”. Dan akhirnya resmilah kita ber-kakak dan adik woahaha…
Well, itu sepenggal cerita lalu :D. Based on true story tapi agak diheperbolakan haghaghag …
Sekarang, tiba pada tahap selanjutnya. Ucapan terimakasih kepada suami tercinta ihiiir. Saksi hidupku tentang segala baik burukku semenjak 12 oktober 2004. My love … zauji tercuintah, untuk segala kekhilafan, kesalahan, kekeliruan, kealpaan, baik sengaja atau tidak, ridlokan dan ikhlaskan yaaa. Dan untuk segala pengorbanan, suka dan duka selama ini, semoga semakin mengukuhkan cinta kita menuju cinta yang tertinggi lagi haqiqi, yaitu cinta kepada Sang Rabbul Izzati. Terimakasih untuk semuanya my dear. Semoga kita makin kompak dalam mendidik dan membesarkan buah hati kita, kakak Nabila yang kini 5 tahun dan adek Muaiqly yang 5 bulan. Gandeng tanganku kini hingga nanti hingga ajal menjelang. Semoga kita dipertemukanNya nanti di jannahNya..

Abiii, im so glad i married you, kulo bingah saged bersatu padu denganmu :D …. Love love love …

Yang tersebut di atas adalah note yg saya publish di FB tepat 12 okt 2010 hehe ...
Ina
Dah pasti deh kalo ada yg panggil Meqly ... si ustadz kecil menengok mencari2 suara. Alhamdulillah wasyukurillah, hari ini ustadz Meqly dah 5 bulan. jadi 2 bulan lagi menuju MPASI. Umminya dah mikir2 kira2 menu pertama apa ya yg dikasih ke meqly hehe. Subhanalloh ... bahkan kini si ustadz kecil ini dah ngajak tuk duduk dan berdiri sendiri hingga mendatangkan beberapa komentar orang2 tuk berhati2, takut ntar kenapa2 dg tulangnya. Alhamdulillah, kami ga pernah maksain, memang dari Meqly nya sendiri yang suka diberdiri2-in, kaya berontak kalo di dudukin, palagi di tidurin. Akhirnya search di i-net dan dapat artikel di bawah ini. Bahwasanya perkembangan tersebut bagus dan normal saja. Berikut info nya ...

Perkembangan Motorik Halus


Untuk mendeteksi gangguan/penyimpangan perkembangan, bisa dilakukan dengan alat skrining perkembangan Denver II. Di situ akan terlihat, gerakan apa saja yang sudah dicapai untuk range usia tertentu. Berikut garis besar skrining perkembangan motorik kasar menurut Denver II:

* Gerakan Seimbang (sejak lahir hingga 0,5 bulan)

- Gerakan seimbang bisa dilihat dari anggota geraknya, yakni tangan dan kaki. Saat kaget, keempat anggota geraknya yang semula dalam posisi menekuk seperti katak, mengalami ekstensi menjadi lurus secara bersamaan.
- Stimulasi yang disarankan, tarik selimutnya saat anak sedang tidur, baik dalam posisi tengkurap atau telentang. Jika salah satu dari keempat anggota geraknya tak simetris, semisal kaki kanannya tampak lemas/tak terangkat, perlu dicermati sebagai tanda mencurigakan.


* Mengangkat Kepala (20 hari - belum genap sebulan).

- Dalam range waktu antara beberapa hari sejak lahir hingga usia 2,5 bulan, anak sudah bisa mengangkat kepalanya sekitar 45 derajat.
- Selanjutnya, sekitar 1 bulan 10 hari-3,5 bulan, sudah bisa mengangkat kepala sejauh 90 derajat.
- Cara stimulasi, posisikan anak tengkurap/telungkup. Jika tak ada kelainan, secara spontan bayi akan berusaha mengangkat kepalanya sendiri. Lakukan di bawah pengawasan orang tua.


* Duduk dengan Kepala Tegak (1,5 bulan - 3 bulan 3 minggu)

Cara stimulasi, pangku dan sandarkan anak pada tubuhnya hingga kepalanya ikut tegak. Orang tua patut curiga jika kepala bayi tampak lemas, terjatuh, atau menunduk.

* Menumpu Badan pada Kaki (1,2 bulan - 4 bulan 3 minggu)

Stimulasi yang disarankan, posisikan tengkurap. Perhatikan, tubuh bayi akan terlihat bertumpu pada kakinya.

* Dada Terangkat Bertumpu pada Lengan (2,5 bulan - mendekati 5 bulan)

- Cara stimulasi, balik/telungkupkan tubuhnya. Perhatikan kemampuannya mengangkat lengan dan dada, hingga posisi lengannya tegak.
- Untuk bisa bertumpu pada tangannya, ulurkan mainan yang bersuara atau coba panggil namanya, hingga dia mencoba melihat ke arah suara dan mengangkat kepalanya. Kadang ia terjatuh, dalam arti menundukkan kepalanya.


* Tengkurap Sendiri (1 bulan 3 minggu - 5,5 bulan)

Cara stimulasi,jangan sering menggendong bayi atau menaruhnya di ayunan karena anak tak akan punya kesempatan belajar tengkurap. Sebaiknya taruh anak di tempat tidur dengan posisi telentang. Kemudian sedikit demi sedikit bantu ia membalikkan posisi tubuhnya.

* Ditarik untuk Duduk Kepala Tegak (2 bulan 3 minggu - 6 bulan)

Cara stimulasi, tidurkan anak dengan posisi telentang, lalu tarik perlahan kedua lengannya. Perhatikan, apakah kepalanya sudah dapat mengikuti tubuh untuk tegak atau tidak. Jika kepala tetap lunglai, besar kemungkinan ada kelainan yang umumnya terjadi di susunan saraf pusat.

* Duduk Tanpa Pegangan (5 bulan 1 minggu - 7 bulan)

Bila sesudah ditarik kedua tangannya kepala bayi bisa tegak, coba lepaskan kedua tangannya secara perlahan agar dia bisa duduk sendiri.


Naaah, kebetulan Meqly sedang menginjak di tahap ini, dan pas banget dg skrining dari perkembangan motorik tersebut. Pas banget dg hari ini yg sudah 5 bulan. Jadi siap2 dengan perkembangan selanjutnya. Subhanalloh, perkembangan baby memang cepet ya. Alhamdulillah, bisa menyaksikan kehebatannya tahap demi tahap. Semoga Allah SWT selalu mengkaruniai kesehatan, kecerdasan dan kesolehan pada si ustadz meqly. Amiin
Label: 0 komentar | edit post
Ina
Copas lagee ... dr awy qolawun lagee ...

Di antara sekian kisah yang bila aku baca, atau aku dengar, atau aku ceriterakan kembali dan selalu saja aku teteskan air mata tiap mengulangnya lagi, adalah kisah Adzan Nostalgia-nya Sahabat Bilal bin Rabah, Pegawai Adzan di era Nabi Muhammad S.a.w

Kisah ini, menunjukkan betapa mendalam dan besar kecintaan sahabat pada Nabi, juga bagaimana rasa rindu yang sangat menyayat hati mereka. Bahkan, sebenarnya sebab wafatnya S.Abu Bakar assiddiq adalah karena terbunuh oleh rindu pada Nabi yang membakar hatinya (sebagian riwayat menyatakan, nafas beliau berbau seperti daging yang dipanggang).

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandangakan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas.

Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi.

Hingga Nabi menemui Allah Ta'ala pada awal 11 Hijrah. Setelah itupun Bilal menyatakan diri tak mau mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk jadi Mu'addzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata, "Biarkan aku jadi Mu'addzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan mu'addzin siapa-siapa lagi."

Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya, "Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Kholaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?" Abu Bakar terdiam.

"Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi mu'addzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku". Dan S.Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.

Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi, terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan fath islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.

Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya, "Ya Bilal, wa maa hadzal jafa'? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?"

Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi, pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi, S.Hasan dan S.Husein.

Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi itu. Sebelum salah satu dari keduanya bilang sesuatu hal, "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami".

Ketika itu, S.Umar bin Khottob yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu sholat, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada era Nabi. Mulailah dia mengumandangkan adzan.

Saat lafadz "Allahu Akbar" dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan kata "Asyhadu an laa ilaha illallah", seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah", Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi. S.Umar bin Khottob yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiripun tak sanggup meneruskan adzannya. Lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.

Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi. Shallallah alaika ya Sayyidi ya Rasulallah..

Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama Bilal sekaligus adzan terakhirnya semenjak Nabi wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan. Sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.

Karenanya, dia dan bangsanya, tak lagi dipandang remeh oleh bangsa lain, tak lagi termarginalkan. Sebab kemuliaan seseorang, tidak ditentukan oleh warna kulitnya, oleh rasnya. Tetapi oleh taqwanya pada Allah Ta'ala... :-)
Ina
Copas dari FB Awy Qalawun ...

Beberapa hari lalu, aku mendapat giliran untuk membagi kurma di masjidil Haram. Seperti biasanya, kebiasaan tahunan kami jika Ramadhan adalah, separoh bulan pertama kami pakai Umroh plus bagi kurma sembari menunggu buka. Paroh bulan kedua, kami pergi ke Masjidil Haram untuk membagi kurma saja, tentu sekaligus berbuka sembari memandang Ka'bah yang agung dan berwibawa.

Ketika giliranku kemarin, aku mendapat satu pelajaran penting. Saat itu, waktu berbuka masih lama, masih lebih dari satu jam, dan aku, stand by di tempat kami biasa membagi kurma, di Bab al-Fath, atau pintu nomer 45 Masjidil Haram.

Kurma aku bagi di piring-piring kecil, dan aku duduk dekat dengan tempat minum air zamzam (biasanya, sekaligus membagi kurma, kami juga mengambilkan zamzam dalam gelas-gelas buat orang-orang yang mau berbuka) untuk kami tauzi' (bagi) di atas sufroh -plastik seperti taplak- yang telah digelar.

Tiba-tiba di samping kiriku agak sedikit ada kegaduhan, aku tak memperhatikan teriakan memanggilku sebab aku sibuk membagi kurma, lagi pula aku kira bukan aku yang dipanggil. Saat aku mendongak, ternyata beberapa orang berkebangsaan Turki, memberi isyarat padaku untuk mengambilkan air.

Sebagian yang lain bilang pada orang tadi, bahwa maghrib masih lama, tapi orang tadi bersikeras memintaku untuk membagikan zamzam. Aku hanya senyum dan mereka pun kuambilkan air. Yang lain akhirnya jadi ikut-ikutan minta, sementara adzan maghrib masih lama.

Saat itu, tepat dari samping kananku, pria berkebangsaan Mesir, hanya menggeleng-geleng sembari bilang, "Shobron ya muslimin, shobr". Maksudnya, jangan tergesah lah, maghrib masih lama.

Aku menengok sembari tersenyum dan kubilang, "humma yabghun, wa isy usawwi? Ana bas u-abbi", (lah mereka maunya gitu, terus aku gimana?) dia pun tersenyum semberi mengedikkan pundaknya.

Sebelum akhirnya dia menutup keheranannya dengan kalimat yang cukup membekas di hatiku, "Wallahi, asshobru huwan ni'mah". Demi Allah, sabar adalah anugrah dan kenikmatan tersendiri.

@ @ @

Kerap sekali kita kurang sabar dalam menghadapi sesuatu atau menunggu sesuatu. Manusia memang tercetak dengan tabiat selalu tergesa, Khuliqol insanu min 'ajal. Nah, Para Nabi diutus adalah di antaranya untuk mendidik manusia menaklukkan sifat ketergesaan itu dengan belajar bersabar.

Kata Sabar sendiri mempunyai banyak pemahaman, tentu saja hal itu melihat situasi dan keadaan.

Sabar adakalanya bermakna menahan diri untuk tidak melakukan maksiat saat nafsu yang ditunggangi setan dengan begitu gencarnya mendorong kita untuk maksiat dan melanggar larangan.

Sabar adakalanya berarti ketabahan hati atas musibah, mara bahaya yang menimpa, atau hal-hal apapun yang membuat hati sedih dan suntuk. Sabar ini dibutuhkan agar seseorang tidak mengeluh .

Sabar juga sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan segala jenis ibadah, dengan tidak malas melakukannya, dan mendirikannya sesuai yang diperintahkan Allah Ta'ala.

Sabar juga bisa diartikan menahan segala keinginan diri menikmati hidup secara berlebihan. Sebab tentu saja kebiasaan menuruti semua keinginan diri, bisa menyeret seseorang untuk masuk pada perkara-perkara yang tak jelas halal-haramnya, atau malah bahkan terjerumus dalam hal-hal yang diharamkan.

Sabar adakalanya berarti tidak tergesa-gesa menanggapi segala sesuatu, bersikap tenang, tidak gopoh. Atau dalam istilah Nabi, (atta-anni).

Dan sabar sendiri adalah satu di antara 12 hal yang bisa menyelamatkan seseorang dalam menempuh kehidupan (11 hal yang lain,insyaallah aku catatankan pada waktunya)

Banyak sekali ayat-ayat alqur'an atau hadits yang berbicara tentang sabar dengan berbagai jenis pemahamannya.

Benar sekali apa yang dikatakan kenalanku dari Mesir tadi, bahwa seseorang jika diberi kesabaran, maka dia menerima anugerah yang agung.

Bukankah, peringkat para Nabi tertinggi adalah Ulul Azmi? 5 Nabi besar yang meraih gelar ini karena kesabaran mereka yang luar biasa. Nabi kita Muhammad, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa alaihimussalam.

Tergesa, sepertinya banyak jadi bawaan keseharian kita. Tentu saja ketergesaan adalah hal yang tak baik. Dalam kesempatan lain Nabi menjelaskan bahwa ketergesaan itu dari setan. Yang tenang, yang santai, sabar sedikit.

Lagi pula segala sesuatu jika dilakukan dengan ketergesa-gesaan, hasilnya tak pernah maksimal, pasti ada saja yang kurang, atau tertinggal.

Masuk dalam hal ini juga adalah doa. Kerap kita punya keinginan dan kita terus menerus berdoa, tetapi saat belum diwujudkan oleh Allah, kita segera bilang bahwa doa kita tak dikabulkan. Tentu saja ini adalah kesalahan besar tersendiri.

Tata krama dari doa adalah, sabar menunggu hasil doa itu sendiri. Jika belum-belum kita langsung bilang bahwa doa kita tak terkabul, dengan menyatakan bahwa kenyataannya tak terbukti-bukti, ini namanya adalah tergesa, dan sikap ini adalah kurang ajar terhadap Tuhan.

Garansi terkabul atau tidaknya doa, paling lambat adalah 40 tahun (berdasar atas terkabulnya permintaan Nabi Musa). Jadi selama masih dalam kurun 40 tahun itu, artinya peluang terkabulnya doa masih sangat besar.

Sebab terkabulnya doa juga melihat kesiapan diri kita, dan persiapan apa saja yang telah kita lakukan. Salah satunya adalah sabar menunggu hasil doa itu sendiri.

Akhir catatan, sekali lagi, masih banyak rupanya yang mesti kita benahi dalam diri kita
Ina
31 agustus 2010, 23.30
jam, tanggal, bulan dan tahun berulang
selamat hari lahir ke-5 sayang
terimakasih tuk hadiah tak terlupakan yang telah kau berikan
puasa penuh di bulan ramadan
hari ini, tak ada perlakuan istimewa lagi spesial
hanya ucapan, peluk dan cium di pipi kiri dan kanan
mari kita bersama tengadahkan tangan
semoga ummiabi diberi kemudahan tuk mendidik dan membesarkan
begitu juga dirimu, menjadi anak solehah, baik budi dan pintar


luv u so ...
Label: 0 komentar | edit post
Ina
Wuihihi ... dah hari ke 19 puasa baru mo ngucapan ramadan karim ... ter _la_lu (bang rhoma modeon)
Stiap org tahu bahwa ramadan mmg spesial, tp ramadan tahun ini, lebiiiiiiiih spesial lagi. Kenapa gerangan?. Karena ustadzah princess Nabila dah ikut puasa juga ^^. mantebb ga tuuuh woehehe ...
Hari pertama puasa, cuma kuat sampe jam 9 pagi, karena mmg sahur nya cuman 2 sendok makan + susu.
Hari kedua puasa, kuat sampe jam 4 sore.
Nah hari ketiga puasa, dah bisa penuh nih si ustadzah, alhamdulillah ...
Sebenernya sempet terjadi accident juga siih. Pas di kantor ngadain acara bukber/bubar, menjelang adzan maghrib, org2 kantor kan dah pada ribut tuh, pada ngambil hidangan bukaan/snack dan minuman yang disediakan. Nah si ustadzah ini pikir dah waktunya berbuka, pdhl adzan blm berkumandang, nah langsung deh dia comot resoles. Begitu emaknya negor "lho kak, belom adzan ..". Wuihihi, dianya malyuu, sambil peluk pinggang umminya. Sampe org2 pada nanya, then org2 pd bilang "its ok kakak". Dan lucunya, si ustadzah nabila ini bilang, "miii, kepedesan ... boleh minum ga". Oalaaah, dah buka duluan kok malah pengen nambah minum air hehehe. Ternyata cabe dalam resoles ikut kemakan, kasihan deh kamu nak. Ya sudah, minum air putih dikit dia.
Sebelum bulan Ramadan tiba, si ustadzah ini banyak diceritakan ttg indahnya bulan Ramadan, bagaimana seneng dan bahagianya setiap muslim menyambut bulan Ramadan karena begitu banyak keberkahan, ampunan, dan limpahan pahala yang dilipatgandakan. Nah, berhubung si ustadzah ini kan masih kecil, sebagai reward puasa, si ustadzah ini ingin sesuatu yang riil. Si Umminya ustadzah ini menjawab “lah bukannya Allah malah sudah memberi kakak rizki duluan, sebelum kakak puasa, berupa baju2 lebaran hehe ..”. well, berhubung ada temen yg nawarin baju anak2, jd mmg udah beli, dan yang 3 sisanya memang sengaja beli sebelum puasa, biar ntar dia ga perlu muter2 pas bulan puasa, takutnya ntar kecapean dan terganggu puasanya. Nah, akhirnya dia coba puasa, teruuus pas hari ketiga-saat pertama kali berhasil sampe maghrib, sebagai reward dia pengen dibeliin pena warna warni kayak abinya. Akhirnya sorenya, mereka beli deh tuh pena woehehe.
Alhamdulillahnya lagi, sekitar seminggu puasa, Nabila dapat kiriman paket dari mbah-nya, baju lebaran 2 ^^. Makin semangat deh si ustadzah puasa. Sayangnya, Ustadzah Nabila ini ga rajin shalat, padahal dah dibilangin, masak puasa ga shalat kak?, tapi ya  gitu deh. Padahal kalo sekalinya salat, dia pasti lengkap pake berdoa robbighfirli sama robbana atina ditambah doa dia sendiri “Ya Allah jadikan nabila dan adik meqli anak yang soleh, pinter membaca, mengaji, tidak suka menangis dan teriak2” woehehe …, sengaja dibesarin suaranya biar diliatin sama ummiabi-nya.
Anehnya, ustadzah Nabila ini masih suka keliling2 komplek, maen2 ke rumah sebelah, ga keliatan lemes, tapi mmg agak kering bibirnya. Lalu sekitar jam 6 sore, dia suka nanya juga,”mii, kok lama sih bukanya?”. Hihihi .. coba kamu dah di rumah mbah, jam 6 dah buka, secara nabila puasanya di aceh, musti sabar nunggu mpe jam 07.07 petang deh. Awal2 puasa, masih suka buka kulkas tiap bangun tidur, lupa kalo puasa, tapi habis itu udah enggak. Paling kalo wak Pen lagi masak, dia suka nanyain, ntar menunya apaan, pengen bantuin tapi akhirnya lebih suka berantakin.



Saat berbuka Nabila, saat yang membahagiakan. Selama puasa ini, ustadzah ini juga jadi lebih banyak porsi makannya, drpd sehari2 yg dikit bgt. Menjawab keraguan umminya yg awalnya ga tega kalo kakak Nabila puasa seharian, karena memang semenjak tinggal di aceh, badannya jadi lebih kurus. Walo saat sahur, umminya musti telaten nyuapin di kamar sembari membujuk rayu biar makannya banyak. Tiap berbuka, tak lupa kami kasih ucapan ke ustadzah Nabila “ selamat ya kak, hari ini puasanya penuh, Allah pasti tambah sayang, ummi dan abi juga”. Malah di awal puasa, dikasih lengkap pake peluk cium dari abinya woehehe. Oke deh kakak, pertahankan sampe idul fitri tiba yaa ...
Terimakasih sayangku Ustadzah Princess Nabila, karena telah memberi kado indah di hari2 menjelang ultahmu yang ke-5 ^_^ 
Ina


Oleh Syeikh Abdul Muhsin Al-Qasim. Beliau adalah Imam dan Khatib di Masjid Nabawi. Semoga Artikel kali ini bermanfaat dan dapat menambah semangat kaum Muslimin untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an yang mulia. Selamat mencoba. [admin]

الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمعين

Berikut adalah metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan berupa kuatnya hafalan dan cepatnya proses penghafalan. Kami akan jelaskan metode ini dengan membawa contoh satu halaman dari surat Al-Jumu’ah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali:

وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali:

ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali:

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali:

قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali:

وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-itqankan hafalan untuk halaman ini

Demikianlah ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi anda untuk menjaganya.

Bagaimana cara menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah?

Janganlah anda menghafal Al-Quran tanpa proses muraja’ah/pengulangan. Hal ini dikarenakan jika anda terus menerus menambah hafalan Al-Quran lembar demi lembar hingga selesai kemudian anda ingin untuk mengulang kembali hafalan anda dari awal maka hal itu akan berat dan anda dapati diri anda telah melupakan hafalan yang lalu. Oleh karena itu, jalan terbaik (untuk menghafal) adalah dengan menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah.

Bagilah Al-Quran menjadi 3 bagian dimana setiap bagian terdiri dari 10 juz. Jika anda menghafal satu halaman setiap hari, maka ulangilah 4 halaman sebelumnya sampai anda menghafal 10 juz. Jika anda telah mencapai 10 juz, maka berhentilah selama sebulan penuh untuk muraja’ah dengan cara mengulang-ngulang 8 halaman dalam setiap harinya.

Setelah sebulan penuh muraja’ah, maka mulailah kembali untuk menambah hafalan yang baru baik satu atau dua halaman setiap harinya tergantung kemampuan serta barengilah dengan muraja’ah sebanyak 8 halaman dalam sehari. Lakukan ini sampai anda menghafal 20 juz. Jika anda telah mencapainya, maka berhentilah dari menambah hafalan baru selama 2 bulan untuk mengulang 20 juz. Pengulangan ini dilakukan dengan mengulang 8 halaman setiap hari.

Setelah 2 bulan, mulailah kembali menambah hafalan setiap hari sebanyak satu sampai dua halaman dengan dibarengi muraja’ah/pengulangan 8 halaman sampai anda menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal seluruh Al-Qur’an, ulangilah 10 juz pertama saja selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz. Kemudian ulangilah 10 juz kedua selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian ulangilah 10 juz terakhir selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

Bagaimana cara memuraja’ah/mengulang Al-Quran seluruhnya jika saya telah menyelesaikan system muraja’ah diatas?

Mulailah dengan memuraja’ah Al-Qur’an setiap hari sebanyak 2 juz. Ulangilah sebanyak 3 kali setiap hari hingga anda menyelesaikan Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali. Dengan melakukan metode seperti ini selama satu tahun penuh, maka –insya Allah- anda akan dapat memiliki hafalan yang mutqin/kokoh.

Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dalam satu tahun?

- Setelah setahun mengokohkan hafalan Al-Qur’an dan muraja’ahnya, jadikanlah Al-Qur’an sebagai wirid harian anda sampai akhir hayat sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadikannya sebagai wirid harian. Adalah wirid Rasulullah dengan membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian sehingga setiap 7 hari Al-Qur’an dapat dikhatamkan. Berkata Aus bin Hudzaifah رحمه الله: Aku bertanya pada sahabat-sahabat Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – tentang bagaimana mereka membagi Al-Qur’an (untuk wirid harian). Mereka berkata: 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan dari surat Qaf sampai selesai. (HR. Ahmad). Yaitu maksudnya mereka membagi wirid Al-Quran sebagai berikut:

- Hari pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,
- Hari kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,
- Hari ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,
- Hari keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,
- Hari kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,
- Hari keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,
- Hari ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.

Wirid Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – di singkat oleh para ulama dengan perkataan: فمي بشوق (famii bisyauqi). Dimana setiap huruf dari kata ini merupakan surat awal dari kelompok surat yang dibaca setiap hari.

Bagaimana membedakan antara ayat-ayat mutasyaabih/mirip di dalam Al-Qur’an?

Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2 ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua ayat tersebut kemudian berikanlah tanda yang dapat mengingatkan anda akan perbedaan itu. Lalu ketika anda memuraja’ah, perhatikanlah perbedaan yang anda tandai sebelumnya beberapa kali hingga anda mantap menghafal tentang kemiripan dan perbedaan diantara keduanya.

Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam menghafal Al-Qur’an

o Wajib bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan bacaan anda

o Hafallah 2 halaman setiap hari. Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun. Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..

o Hendaklah menghafal dari surat An-Naas sampai Al-Baqarah karena hal tersebut lebih mudah. Namun setelah selesai menghafal seluruh Al-Quran, hendaklah muraja’ah anda dimulai dari surat Al-Baqarah sampai An-Naas

o Hendaklah menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.

o Setiap orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.

Sumber: http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=342445 [mirror]

http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/08/05/cara-mudah-menghafal-al-quran/